Senin, 21 Mei 2018

Reproduksi ayam jantan

ORGAN REPRODUKSI AYAM JANTAN


1.                  Organ Reproduksi Ternak Jantan
Organ reproduksi jantan berfungsi sebagai tempat menghasilkan sperma (testis). Testis sendiri adalah merupakan pabrik penghasilkan dua macam dua produk yaitu sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormone (testeoteron). Testis terdiri dari saluran buntu, yang disebut tibuli seminefiri yang bermuara ke rate testis, vas efferentia dan berahir dalam epididymis. Dinding dalam tubuli tersebut dilapisi oleh selapis sel-sel yang berbentuk bulat yang disebut spermatogonia. Diantara sepermatogonia yang melapisi dinding tubuli semineperi adalah sel-sel yang berbentuk langsing, Letak berselang selingdengan sepermatogonia dan mengarah kelumen. Sel tersebut adalah sel sertoli penghasil hormone testoteron. Organ kelamin pada jantan terdiri dari organ kelami perimer, sekunder, luar dan kelenjar pelengkap. Organ-organ tersebut memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda-beda.
1.1.            Organ Reproduksi Ayam Jantan


Alat reproduksi ayam jantan dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu sepasang testis, sepasang saluran deferens, dan kopulasi.
a.             Testis
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41o - 43o C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam dari testid terdiri atas tubuli seminiferi (85% – 95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan.
b.             Saluran Deferens
Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan dinamakan saluran deferens.
Saluran deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
c.              Alat Kopulasi
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18 cm. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar