Minggu, 06 Mei 2018

Pakan berdasarkan sumber protein


Sumber protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
  • Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil)
  • Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero
  • Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).

Beberapa pakan sumber protein:
  • Tepung Darah
    Tepung darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi jarang digunakan karena penampungan darah bekas jagal itu kotor dan banyak tercemar tinja sapi atau kerbau yang dipotong Kandungan proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai. (Santoso, 1996).
    Daging hewan keong  itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonimd, 2012).
  • Kacang gude
    Kacang gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni 22% protein, 65% karbohidrat dan 15% lemak. Kacang gude dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai atau bahn pencampur pada produk yang mengunakan bahan dasar kedelai, misalnya temped dan kecap. Selain sebagai bahan pangan, tanaman kacang gude digunakan pula sebagai pakan ternak, pelindung di pembibitan, pencegaha erosi, dan pematah angin (Anonime, 2012)
  • Bungkil kelapa
    Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik (Santoso, 1996).
  • SulfurSulfur juga termasuk sumber energi. Sulfur adalah nutrisi utama bagi semua organisme. akumulasi unsur-unsur lain, membuat bahan tanaman (nabati ekstraksi) kurang cocok untuk digunakan sebagai pakan ternak dan untuk konsumsi manusia. Sulfur (S) asimilasi oleh tumbuhan memainkan peran penting dalam siklus S di alam, dan metabolisme S berasimilasi menyediakan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi hewan, termasuk manusia (Anonimd, 2012).
  • Tepung keongDaging hewan keong  itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonimf, 2012).
  • Tepung reseKandungan proteinnya bervariasi antara 43 – 47% dan merupakan sumber kalsium yang baik karena mengandung kitin. Tapi di Indonesia pemakaiannya belum umum, karena produksinya memang sedikit (Anonimb, 2012).
  • HerbalTujuan penggunaan herbal adalah untuk mengganti penggunaan antibiotik dalam pakan dan air minum sebagai feed additive yang dapat memberikan efek negatif pada ternak seperti growth promoter dan pencegah penyakit serta dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh ternak. Penggunaan herbal sebagai feed additive dalam ransum broiler bertujuan untuk mengganti penggunaan antibiotik sebagai growth promotor dan pencegah penyakit pada ternak unggas sehingga ternak dan manusia dapat terhindar dari residue antibiotik dan resistensi bakteri (Anonimd, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar