Jumat, 11 Mei 2018

Pakan ternak sumber vitamin

Bahan pakan ternak sumber vitamin cepat besar-Pada umumnya, vitamin tidak dapat dibuat di dalam tubuh itik. Hanya ada beberapa vitamin dapat dibuat oleh mikroorganisme, antara lain vitamin B dan vitamin K.
Oleh karena itu, itik membutuhkan semua bahan pakan yang mengandung vitamin larut dalam lemak
Cheap Jerseys free shipping (A, D, E, dan K) serta vitamin yang larut dalam air (tiamin, riboflavvin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, folasin, sianokobalamin, dan kolin).
Bahan pakan mengandung vitamin yang sangat bervariasi. Sumber vitamin yang baik terdapat pada bungkil kedelai karena relatif lebih mudah digunakan oleh tubuh. Bahan pakan alami mempunyai vitamin yang sangat rendah penyerapannya.
Dengan demikian, itik perlu diberi tambahan suplemen vitamin yang dapat dicampur di dalam pakan atau diberikan melalui air minum.
Suplemen asam amino
Suplemen asam amino sinetik adalah asam amino buatan yang sengaja ditambahkan ke dalam formula pakan untuk menyediakan unsur asam amino yang dibutuhkan itik. Asam amino yang sering digunakan adalah DL-metionin sebagai sumber asam amino metionin, L-lisin sebagai sumber asam amino lisin, dan asam amino sintetik lainnya.
Penggunaannya dalam pakan tidak banyak dan dapat digunakan untuk mengurangi persentase bahan pakan sumber protein atau asam amino, seperti tepung ikan dan bungkil kedelai.
vitamin dan mineralJumlah vitamin yang perlu ditambahkan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya suhu, kondisi fisiologis (bunting atau sakit), pakan yang diberikan, dan spesies.Suplemen vitamin dan mineral yang umum dicampur dalam pakan diberi nama premiks. Premiks mengandung berbagai trace mineral dan vitamin yang disesuaikan kebutuhannya pada itik. Kandungan premiks pada umumnya adalah vitamin dan mineral, tetapi ada juga yang mengandung asam amino metionin dan lisin serta antibiotik.
Suplemen Lain
Suplemen lain yang ditambahkan ke dalam pakan biasanya didasarkan padad tujuan pembuatan pakan. Beberapa di antaranya adalah antibiotik, antioksidan, pengikat pelet, karotenoid, probiotik, koksidiostat, dan enzim.
1. Pellet binder
Pellet binder atau pengikat pelet digunakan dalam formulasi pakan untuk menghasilkan kualitas pelet yang baik, yaitu tidak mudah pecah atau terurai. Dua bentuk pengikat pelet yaitu lignosulfonate dan colloidal clayumumnya digunakan sebanyak 5-12 kg/ton pelet.
Pengikat pelet pada umumnya digunakan pada pakan yang berbahan dasar jagung dan bungkil kedelai. Salah satu contoh pengikat pelet adalah carbocymethyylcellulose (CMC).
2. Enzim
Enzim merupakan biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis, yakni senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia organik. Enzim perlu ditambahkan ke dalam pakan untuk meningkatkan efisiensi pengunaan pakan.
Misalnya enzim pitase digunakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan pakan yang mengandung fitat tinggi, seperti dedak padi. Dengan demikian, pemanfaatan mineral fosfor dapat maksimal. Beberapa enzim lainnya juga sering digunakan seperti B-glucanase dan lipase.
3. Antibiotika
Penggunaan antibiotika dalam pakan masih menjadi kontroversial terkait adanya residu pada produk itik yang dihasilkan, baik telur maupun daging. Jika ingin digunakan, pemakaiannya harus tepat waktu dan sasaran.
Antibiotika masih bisa digunakan dalam pakan itik sebelum dua minggu dipanen atau dipotong. Untuk itik yang sedang berproduksi, sebaiknya hindari penggunaan antibiotika. Apabila diperlukan pemberian antibiotika, telur yang diproduksi sebaiknya tidak dikonsumsi untuk menghindari adanya residu pada daging ataupun telur.
Penggunaan antibiotik dalam pakan berdosis rendah dapat memacu pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pakan. Antibiotika yang sering digunakan dalam pakan adalah zinc bacitracin. Berikut adalah keuntungan dari penggunaan antibiotika dalam pakan.
  • Menghambat pertumbuhan organisme yang menghasilkan amoniak berlebihan atau senyawa toksin di dalam saluran pencernaan.
  • Memperbaiki penyerapan nutrien.
  • Memperbaiki konsumsi ransum dan air minum.
  • Mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh.
4. Probiotik
Probiotik dan yeast (ragi) digunakan untuk merangsang pertumbuhan bakteri yang bermanfaat dan atau menghambat aktivitas bakteri patogen. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dimasukkan ke dalam pakan sehingga bereaksi di dalam saluran pencernaan.
Probiotik yang umum dipakai adalah Lactobacillus, Bacillus subtilis (lebih stabil dalam pakan), dan Streptococcus. Mekanisme kerja probiotik yakni sebagai berikut.
  • Mengubah populasi bakteri dengan mengurangi populasi bakteri E.coli.
  • Memproduksi laktat yang mengubah pH usus.
  • Memproduksi senyawa mirip antibiotika.
  • Mengurangi pelepasan toksin karena populasi E.coli dihambat.
5. Karotenoid
Karotenoid adalah pigmen yang biasa ditambahkan untuk memberi warna pada kuning telur yang disukai oleh konsumen. Karotenoid terdiri atas cryptoxanthin, zeaxanthin, lutein (ketiganya disebut xantifil), canthaxanthin B-karotenoid. Lutein memberi warna kuning zeaxanthin warna jingga, dan canthazanthin memberi warna jingga kemerahan.
Penggunaan bahan pakan sumber karotenoid diperlukan untuk menghasilkan produk seperti telur yang berwarna kuning. Beberapa bahan pakan yang mengandung karotenoid tinggi sebaiknya digunakan pada pakan itik petelur, seperti CGM (275 mg/kg xantofil).
Tepung hijauan dan tepung limbah udang juga dapat digunakan sebagai sumber karotenoid dalam pakan.
6. Antijamur
Pertumbuhan jamur mudah terjadi apabila penyimpanan bahan pakan tidak tepat, misalnya gudang pakan terlalu lembap atau kotor. Jamur mudah tumbuh pada bahan pakan yang mengandung kadar air tinggi (>15%) dan gudang penyimpanan yang tidak baik.
Jamur yang tumbuh akan menurunkan kualitas bahan pakan dan dapat menghasilkan racun, seperti aflatoksin yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus. Zat yang sering digunakan dalam penyimpanan bahan pakan adalah asam propionat, asam setat, atau gentian violet.
Pemakaian antijamur sampai 0,25% dalam pakan dapat menurunkan pH dan mencegah pertumbuhan jamur.
7. Antioksidan
Antioksidan sering digunakan dalam pakan untuk mencegah proses ketengikan lemak. Untuk bahan pakan yang akan disimpan lama dan mengandung lemak yang tinggi, diperlukan tambahan antioksidan.
Bahan pakan yang sudah tengik akan merusak nutrien yang terkandung, terutama vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K). Antioksidan yang sering digunakan yaitu BHT (butylated hidroxy toluen) dan ethoxyquindengan jumlah pemaaian berkisar 100-200 ppm tergantung bahan pakan dan lama penyimpanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar