a) Bahan baku pakan sebagai sumber energi
Beberapa bahan baku pakan sumber energi antara lain :
Padi
Tujuan utama padi ditanam adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Padi yang kualitasnya tidak memenuhi syarat untuk konsumsi manusia, dapat digunakan untuk pakan ternak. Sebagai bahan pakan ternak, padi dapat diberikan dalam bentuk gabah atau beras. Tentu kedua bentuk tersebut mempunyai nilai nutrisi yang sangat berbeda. Gabah dapat diberikan kepada ayam semua umur, kecuali anak ayam yang masih sangat muda. Gabah mengandung 40% serat kasar dan 11-18% silika yang merupakan 25% dari berat gabah.
Jagung
Jagung merupakan bahan pakan ternak yang baik untuk semua jenis ternak, sehingga dijuluki ”The King of Cereal”. Jagung mempunyai beberapa kelebihan antara lain kaya BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) yang hampir seluruhnya pati dan kandungan lemak tinggi. Pada jagung kuning kaya akan pro vitamin A, thiamin, sistin dan mengandung pigmen kuning atau cryptozanthin yang sangat berguna untuk memberi warna kuning telur, kaki dan kulit broiler. Kekurangan yang ada pada jagung adalah defisiensi asam amino lisin dan triptophan serta miskin mineral Ca.
Kandungan protein, asam amino, dan energi jagung sangat bervariasi tergantung dimana dan dalam kondisi bagaimana jagung ditanam. Protein dalam jagung bervariasi 7 – 12%. Jagung sebaiknya digiling kasar sebelum diberikan kepada ternak. Penggilingan dilakukan sesaat sebelum proses pencampuran pakan untuk menghindari terjadinya proses ketengikan dalam penyimpanan karena jagung yang sudah digiling lebih mudah tengik daripada jagung yang masih utuh.
Ada 3 jenis jagung, yaitu jagung kuning, jagung merah, dan jagung putih. Pada umumnya jagung kuning yang biasa digunakan sebagai bahan baku pakan. Alasannya kandungan nutrisi jagung kuning relatif lebih baik dibandingkan dengan kedua jenis jagung lainnya. Selain itu, ketersediaan jagung kuning relatif memadai karena petani di Indonesia banyak yang menanamnya. Meskipun demikian, fluktuasi banyak yang menanamnya. Meskipun demikian, fluktuasi harga yang cukup tajam menjadi salah satu titik lemah dari bahan baku pakan ini. Keadaan ini disebabkan jagung kuning masih digunakan manusia sebagai bahan makanan dan angka produksinya masih rendah dan tidak stabil.
Angka produksi yang masih rendah dan tidak stabil ini sebenarnya lebih disebbkan oleh faktor teknis, yaitu keterbatasan lahan penanaman jagung dan masih banyak petani yang produksinya di bawah rata-rata bibit jagung hibrida. Melihat kandungan energi matabolisme yang tinggi, yaitu sebesar 3.360 kkal/kg jagung sering dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku penghasil energi. Dalam pakan ternak unggas, jagung merupakan komposisi bahan utama, sekitar 50% dari total komposisi pakan.
Sorghum
Diantara bahan pakan butir-butiran, sorghum merupakan bahan pakan yang mempunyai kandungan protein sangat bervariasi 8 – 16% dan mempunyai kandungan energi terbesar. Salah satu kendala penggunaan sorghum adalah harganya yang mahal karena di Indonesia tidak banyak ditanam. Beberapa kekurangan sorghum adalah :
@ Mengandung zat anti nutrisi tanin yang mempunyai sifat racun, sedikit larut dalam air, sangat larut dalam aseton dan alkohol.
@Tidak mengandung karoten dan pro vitamin A.
@ Kandungan pigmen xanthophyl sangat rendah.
@ Defisiensi asam amino methionin, lisin dan arginin.
Barley
Barley biasanya ditanam untuk tujuan industri minuman (bier). Barley yang tidak memenuhi standar untuk pembuatan bier, digunakan untuk pakan ternak. Kandungan protein tidak bervariasi 8,0 – 15,5% dibandingkan dengan bahan pakan lainnya; barley tergolong bahan pakan dengan kandungan nutrisi terendah.
Gandum
Kandungan protein gandum sangat bervariasi antara lain tergantung dari jenis dan tempat pemanasan berkisar 7 – 22%. Gandum yang rusak sebelum dipanen karena pengaruh cuaca bijinya mengkerut.
Dedak
Bahan pakan ternak ini merupakan produk sampingan (side product) penggilingan padi. Dedak biasanya bercampur kulit. Kandungan proteinnya sekitar 12%. Penggunaannya dalam ransum ayam, terutama untuk anak ayam terkendala oleh tingginya kandungan serat kasar yang mencapai 11% atau lebih. Disamping itu karena kandungan lemaknya juga tinggi kira-kira 13%, maka dedak mudah menjadi tengik dalam penyimpanan. Kandungan mineral Ca yang sangat rendah (0,05%) dan P yang cukup tinggi (±1,5%) menjadi faktor pembatas penggunaan untuk unggas kecil.
- Memanfaatkan dedak padi sebagai bahan pakan perlu memperhatikan kualitas dedak padi yang baik. Dedak harus dipilih yang mengandung kulit ari beras dan menir atau pecahan beras, tetapi tidak tercampur dengan kulit padi yang keras atau pecahan sekam. Jika dedak ini tercampur dengan kulit padi yang keras, kandungan nutrisinya akan berbeda dan serat kasarnya pun akan meningkat hingga 25%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar