Sabtu, 12 Mei 2018
Manfaat protein bagi unggas
Protein berasal dari kata Yunani “proteios” yang berarti pertama atau kepentingan utama. Sesuai namanya, protein sangat penting sebagai penyusun dari semua kehidupan sel dan merupakan kelompok kimia terbesar didalam tubuh setelah air. Daging rata-rata mengandung 75% air, 16% protein, 65% lemak , dan 3% abu. Protein merupakan komponen esensial dari inti sel dan protoplasma sel. Oleh sebab itu protein jumlahnya besar dalam jaringan otot karkas, organ-organ dalam, syaraf, dan kulit. Fungsi protein pada unggas adalah sebagai berikut : a) Sebagai zat pembangun, protein berfungsi untuk memperbaiki kerusakan atau penyusutan jaringan (perbaternak dan pemeliharaan jaringan) dan untuk membangun jaringan baru (pertumbuhan dan pembentukan protein). b) Protein dapat dikatabolisasi menjadi sumber energi atau sebagai substrat penyusun jaringan karbohidrat dan lemak. c) Protein diperlukan dalam tubuh untuk penyusun hormon, enzim dan substansi biologis penting lainnya seperti antibodi dan hemoglobin. Kebutuhan Protein untuk Ayam yang Sedang Tumbuh Perhitungan kebutuhan protein per hari pada ayam yang sedang bertumbuh : Kebutuhan protein per hari untuk ayam yang sedang bertumbuh dapat dibagi menjadi 3 bagian : 1. Protein yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan Keb. protein/hari (g) = Pertambahan Berat Badan (g) x 0.18 : 0.61 2. Protein untuk hidup pokok Keb. protein / hari (g) = Berat Badan (g) x 0.0016 : 0.61 3. Protein untuk pertumbuhan bulu Keb. protein/ hari (g) = Pertambahan Berat Badan (g) x 0.07 x 0.82 : 0.61 Keterangan : 0.18 = karena karkas ayam itu terdiri dari kira-kira 18% protein. 0.61 = efisiensi penggunaan protein atau retensi nitrogen sebesar 61%. 0.0016 = kehilangan nitrogen endogen pada ayam telah ditetapkan kira-kira 250 mg nitrogen per kilogram berat badan. Bila nitrogen itu dikalternak 6.25 (untuk protein) maka 1600 mg protein per kg berat badan hilang. 0.07 = pada umur 3 minggu bulu itu merupakan 4% dari berat badan, dan persentase itu akan meningkat menjadi 7% pada umur 4 minggu dan sesudah itu secara relatif akan tetap. 0.82 = kandungan protein bulu kira-kira 82%. Pencernaan dan penyerapan protein oleh unggas Protein dicerna oleh berbagai enzim protease yang dapat di sepanjang saluran pencernaan unggas mulai dari proventrikulus sampai ke usus halus. Kebanyakan makanan ayam berda dalam keadaan mentah. Dengan demikian zat-zat makanan seperti protein berada dalam keadaan mentah. Protein mentah ini memerlukan denaturasi terlebih dahulu sebelum di cerna oleh enzim. Kondisi asam di proventrikulus dan ventrikulus dapat memecah protein mentah ini sehingga mudah di serap oleh enzim protease. Kondisi asam ini di sebabkan oleh adanya HCl yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa proventrikulus. Enzim yang terdapat di proventrikulus dan ventrikulus adalah pepsin yang berasal dari pepsinogen yang tidak aktif. Pepesinogen ini dihasilkan oleh sel-sel peptic. Pepesinogen ini di aktifkan oleh HCl menjadi pepsin. Pepsin dapat menghidrolisis beberapa ikatan peptide, di antaranya ikatan leusin-valin, tirosinleusin, fenilalanin-fenilalanin tau fenilalanin- tirosin, dan hasil pemecahan ini berupa peptidepeptida yang akan mengalami hidrolisa lebih lanjut dalam usus halus. Pemecahan protein dalam tubuh Protein yang tidak digunakan oleh tubuh akan dipecah kembali menjadi asam-asam amino. Protein dalam tubuh ini mirip dengan pemecahan protein pada proses pencernaan. Pemecahan protein dalam sel di lakukan oleh enzim protease yang memecah ikatan peptide internal, sehingga menghasilkan peptide-peptida. Peptide-peptida ini akan di pecah lebih lanjut oleh enzim peptidase menjadi asam-asam amino. Emzim peptidase ini di bagi menjadi endopeptidase dan eksopeptidase. Emdopeptidase menyerangkan ikatan peptide bagian dalam dari protein, sehingga membentuk peptida0peptida pendek, sedangkan eksopeptidase menyerang iktan peptide bagian luar dari protein memmebntuk asam-asam amino dan peptide pendek. Aminopeptidase akan menyerang bagian amino yang karboksil dari peptide pendek ini, sehingga terbentuk asam-asam amino bebas. Pemecahan protein dalam sel ini ada yang memerlukan ATP dan ada yang tidak. Yang memembutuhkan ATP yaitu pada pemecahan protein yang memeliki half-life ( waktu paruh ) pendek dan pemecahan terjadi dalam sitosol, sedangkan yang tidak memerlukan ATP yaitu pada pemecahan trjadi pada lisosom. Pada yang butuh ATP di perlukan pula jenis protein yang di sebut “ubiquitin”. Gejala-gejala yang timbul akibat kekurangan dan kelebihan protein. Kekurangan Menurunya pertumbuhan Meningkatnya deposisi lemak dalam tubuh karena kelebhan energy dalam tubuh tidak di pakai untuk pertumbuhan, sehingga disimpan dalam bentuk lemak. Kelebihan Sedikit penurunan pada pertumbuhan Penurunan kandungan lemak tubuh Meningkatnya asam urat dalam tubuh Meningkatnya konsumsi air karena di perlukan untuk mengeluarkan asam urat Stress yang di tandai dengan membesarnya kelenjar adrenal dan meningkatnya produksi adrenokortikosteroid. Kebutuhan Protein untuk Ayam Petelur Kebutuhan protein untuk ayam petelur, dipengaruhi oleh : (1) Besar dan bangsa ayam (2) Suhu lingkungan (3) Tahap produksi (4) Perkandangan (5) Ruang tempat makan per ekor (6) Dalamnya tempat makan yang dijalankan otomatis (7) Dipotong tidaknya paruh (8) Luas ruang untuk ayam (9) Air minum, dingin dan bersih (10) Tingkat penyakit dalam kandang (11) Kandungan energi dalam ransum. Bila semua faktor tersebut di atas dapat diatasi, pada umumnya yang mempengaruhi kebutuhan protein adalah besar dan bangsa ayam, suhu lingkungan, tahap produksi, dan kandungan energi dalam ransum. Besar dan bangsa ayam ; ayam-ayam yang besar membutuhkan lebih banyak protein untuk hidup pokok dibandingkan ayam tipe ringan. Suhu lingkungan ; pada musim dingin ayam Leghorn Putih dapat mengkonsumsi ransum 100 gram sedangkan pada musim panas 90 gram, oleh karena itu kebutuhan protein musim dingin 15.5% lebih rendah dari musim panas sebesar 17%. Tahap produksi ; Fase I (22-42 minggu) keb. protein untuk produksi sebutir telur, dan hidup pokok lebih rendah tetapi dibuhkan pula untuk pertumbuhan, dan pertumbuhan bulu. Fase II (42-72 minggu) kebutuhan protein untuk produksi sebutir telur dan untuk hidup pokok lebih tinggi, tetapi total kebutuhan protein sama sebesar 17%. Kandungan energi ransum ; energi ransum meningkat maka konsumsi akan turun sehingga kandungan protein harus ditingkatkan juga untuk mencukupi kebutuhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar